[AYAT-AYAT SEBUAH KEMATIAN]
Teman, ketahuilah bahwa manusia adalah keberadaan yang tidak dikenal. Apapun yang mereka ketahui tentang manusia, itu masih sedikit dan banyak yang belum mampu mereka ketahui dan pecahkan. Di antara adalah masalah penciptaan manusia.
Dalam berbagai buku dijelaskan, setelah cetakan tubuhmu siap, Allah meniupkan ruh-Nya pada cetakan tubuh Adam. Para malaikat iri pada hasil ciptaan Allah ini. Lalu mereka berkata, “Kecintaan kami kepada Allah jauh lebih besar dari kecintaan manusia kepada Allah.” Dan mereka menghina Adam seraya berkata, “Hai Adam! Kami-lah yang mencari dan mendatangkan tanah ciptaanmu, lalu menuangkannya ke cetakan tubuhmu. Lantas bagaimana mungkin, dalam kecintaan kepada Allah, engkau setara dengan kami? Yakni, tidak ada perbedaan antara engkau dan kami?!” Teman, manusia diciptakan semacam itu, kemudian Allah menawarkan amanat-Nya, yakni cinta-Nya, kepada berbagai langit, yakni planet dan para penghuninya.
Tetapi enggan menerimanya lantaran tak sanggup memikulnya, lalu hal itu ditawarkan kepada manusia, dan dia menerimanya. Karena inilah manusia membeli derita-cinta dengan jiwa dan memikul berbagai beban penderitaan. Kemudian, dia turun ke dunia dengan memikul beban cinta yang berat dan berkelana di padang kegilaan, yaitu dunia.
Kemudian, muncullah berbagai agama dan dongeng, dan terjadilah berbagai peperangan antara agama dan keyakinan. Teman, kini lihatlah apa yang dapat dilakukan manusia dalam melintasi jalan nan luas ini? Kecendrungan pada sebutir biji gandum telah membuat Adam keluar dari jalan itu, lalu bagaimana mungkin kita dengan berbagai macam kekurangan dan kelemahan, tidak keluar dari jalan itu? Yakni, Adam yang memilki maqam kenabian, telah teperdaya oleh sebutir gandum, lalu bagaimanakah kita, dengan berbagai kelalaian yang merupakan sifat manusia, berharap mampu tidak tergelincir dari jalan Sang Kekasih?! Teman, jangan takut dan gelisah menghadapi berbagai kesulitan hidup.
Jangan mengeluh dan menggerutu atas kekurangan yang ada. Bertahanlah dan hadapi berbagai derita dengan penuh kesabaran, dan berusahalah melenyapkannya. Semoga dengan pertolongan Ilahi, engkau meraih keberhasilan dan menggapai apa yang kau cita-citakan. InsyaAlloh.[]
Leave a Reply